Kesalahan Besar Yang Sering Di Timbulkan UMKM
UMKM cenderung selalu membuat kesalahan yang dapat memcelakai anggota tim dan bisnis mereka. Tentu, adalah hal yang tidak realistis untuk mengharapkan bisnis apapun dapat berjalan tanpa masalah. Namun, jika Anda dapat mempelajari kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pebisnis dan profesional yang sudah mengalaminya, maka Anda dapat menghindari kebiasaan buruk yang dapat merugikan bisnis Anda.
Berikut ini adalah "akar" dari permasalahan yang sering menimpa UMKM yang akhirnya berhenti di tengah jalan atau bangkrut.
Menawarkan Diskon Harga Tinggi Untuk Bersaing
Saat mengalami kompetisi yang sengit, UMKM akan sangat tergoda untuk dengan mudahnya memotong harga produk atau jasa mereka agar lebih menarik konsumen. Namun, UMKM hanya akan mencederai bisnis mereka, karena perusahaan besar biasanya lebih memilih untuk kalah bersaing dan mempertahankan harga yang ada. Sehingga memotong harga sedemikian rupa tidak pernah menjadi solusi yang baik untuk UMKM.
SOLUSINYA :
Lebih baik Anda fokus pada menambah nilai pada produk atau jasa dengan banyak cara. Konsumen lebih bersedia untuk membayar lebih untuk sesuatu yang menawarkan pengalaman baik. Jadi, kenali konsumen Anda dan cari tahu apa yang mereka butuhkan.
Terlalu Merasa Puas
Berhasil itu sangat menyenangkan. Beberapa UMKM selalu jatuh pada lubang yang sama, setelah mereka mencapai keberhasilan yang samar. Ini dapat menuntun bisnis Anda jatuh jauh ke belakang dari kompetisi dan perlahan-lahab menjadi tidak relevan.
SOLUSINYA :
Selalu ingat motivasi yang Anda miliki saat Anda baru saja memulai bisnis. Dan saat Anda mengandalkan para manajer dan anggota tim bisnis untuk membantu operasional keseharian bisnis, Anda harus selalu tetap perhatikan arah tujuan dari bisnis Anda.
Seringnya Berganti-Ganti Pegawai
Anda telah mendengar semua generalisasi tentang hal ini: Generasi Milenial malas bekerja. Semua generalisasi tidak hanya menyinggung pegawai Anda, namun juga akan membuat bisnis Anda kehilangan suasana tim kerja yang baik.
Orang dapat merasakan ketegangan yang ada saat mereka pertama kali masuk dan pemilik bisnis sudah menetapkan bagaimana etika kerja yang ada dan bagaimana mereka saling bekerja sama
SOLUSINYA :
Setiap bisnis sudah seharusnya mempekerjakan pegawai sesuai dengan kemampuan mereka, daripada berasumsi menurut usia atau urutan generasi.
0 comments:
Post a Comment