UKM Indonesia yang Sudah Tembus Pasar Internasional





UKM yang didorong untuk maju ke taraf internasional beragam. Mulai dari kerajinan, fashion, kuliner hingga hasil pertanian. Namun yang lebih disukai oleh orang luar negeri adalah kerajinan dan fashion . Meskipun kerajinan dan fashion yang menjadi favorit mereka namun ada juga 
UKM yang bergerak di sektor lain yang memiliki daya tarik di pasar global.



Bahkan UKM tersebut telah dinilai layak menjadi UKM percontohan karena telah mampu menjajaki pasar internasional. Karena bukan hanya berhasil meningkatkan perekonomian negeri namun juga bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Berikut Ini adalah 
UKM Indonesia yang sudah menembus pasar internasional



PT Ika Indo Industri Karbonik

        (lihat gambar)

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang berasal dari Medan Sumatera Utara ini telah mampu membuat ekspor karbon aktif yang banyak digunakan di pasar Amerika dan Eropa. Bahan bakar tersebut terbuat dari bahan sederhana yaitu batok kelapa.

Perusahaan yang awalnya hanya sebuah UKM kecil yang didirikan sejak tahun 1988 ini berkembang seiring dengan berkembangnya inovasi dan teknologinya. Produk yang dihasilkan dari karbon aktif tersebut digunakan di dalam pemurnian air dan berbagai proses industri. Karbon aktif berbahan baku tempurung kelapa (CSAC) dianggap telah memiliki kualitas terbaik karena kekerasan dan porositasnya memberikan daya tahan dan daya serap yang tinggi. 



Usaha Dagang Bandar Mina

             
        (lihat gambar)
  


UKM yang satu ini bergerak di bidang eksportir ikan kerapu macan dan bebek. UKM yang berasal dari Bali Utara itu hasilnya akan diekspor ke Hongkong , Cina, Jepang,  Thailand, Singapura, Korea dan Amerika Serikat. Ikan yang diekspor bukan hanya bentuk kemasan namun juga dalam kondisi segar.

Jika dalam bentuk kemasan biasnya ikan dikeringkan atau dibekukan terlebih dahulu. Selain memasarkan hasilnya ke pasar global, UKM ini juga dinilai berhasil  memberdayakan para nelayan dan penduduk Bali untuk memperoleh bibit ikan kerapu yang unggul.




PT Bambu Media Cipta Persada
         
        (lihat gambar)

Siapa bilang Indonesia ketinggalan dalam bidang teknologi. Jika nyatanya ada UKM yang bergerak dalam pengembangan teknologi informasi untuk pendidikan, perusahaan IT dalam pembuatan modul dan program konten berhasil dilirik oleh pasar global.

UKM tersebut adalah PT Bambu Media Cipta Persada yang telah berhasil menjadi perusahaan yang mampu membuat program-program dengan tujuan ekspor seperti mampu melihat peluang yang unik, mampu menjaga kearifan lokal Indonesia dengan tujuan ekspor ke Eropa. Perusahaan tersebut telah membuat program-program yang akan diekspor negara Eropa, Amerika Selatan dan Korea.



Schmiley Mo


         
        (lihat gambar)


Merupakan salah satu UKM Indonesia yang bergerak di bidang fashion. Nama mereka kini sudah tak awam lagi di Inggris London. Karena produk yang dihasilkan berhasil mencuri perhatian masyarakat London.

Produk UKM yang dipimpin oleh Dina Rikasari tersebut berhasil dipamerkan di Pure London di Olympia. Sebuah pameran yang merupakan ajang pertemuan antara para pebisnis di bidang fesyen mulai dari pakaian, celana, tas dan aksesoris lainnya.

Produk Schmiley Mo yang kebanayak warna-warna pastel ini memang sengaja disuguhi untuk kaum urban modern yang disesuaikan juga dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia seperti luaran, atasan, bawahan, terusan dan rok.




Jenang Sinar 33 Kudus

              
        (lihat gambar)



Meski hanya makanan tradisional namun Jenang Sinar 33 Kudus tak mau kalah. UKM yang satunya telah mengembangkan sayapnya hingga ke pasar global meski di negeri sendiri Jenang kerap dipandang sebelah mata.

Jenang 33 ternyata makanan semacam dodol yang telah dibuat oleh 3 generasi dari keluarga Hilmi. Usaha ini sudah berdiri sejak tahun 1910 an. Namun usaha tersebut baru bisa menembus ke pasar internasional ketika dipegang oleh Hilmi dalam sebuah naungan perusahaan yang bernama PT Mubarokfood Cipta Delicia.  Meski tak mudah bagi Hilmi harus melakukan usahanya hingga bisa diterima di pasar global.

 Salah satu kesulitannya adalah saat harus merombak konsep jenang yang selama ini sudah mendarah daging di UKMnya. Dirinya merombak jeneng menjadi lebih modern, dan usahanya itu tak mulus karena tak semua karyawan mau menerimanya terutama karyawan yang telah lama bekerja. Akhirnya dia pun berhasil meyakinkan para karyawan yang bekerjanya sejak jenang masih UKM kecil. Hasilnya kini Jenang 33 Kudus telah memiliki pasar di China, Taiwan, dan Cinatown Amerika.






Kunjungi Terus Blog http://umkmsaya.blogspot.co.id/ untuk update informasi tentang UKM Indonesia!

SHARE ON:

Sudah saatnya usaha kreatif, yang selama ini berjualan dengan cara pasif menunggu pembeli datang atau berjualan dengan door to door harus meningkatkan transaksinya dengan pemasaran yang lebih up to date, melalui sistem on line.

    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment